Pentingnya Pengendalian Diri


Kontrol diri diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah konsekuensi positif. Menurut De Wall dkk (2005) self-control dikatakan sebagai kemampuan manusia untuk menahan dan mengendalikan perilaku sosial yang tidak pantas. Sedangkan Menurut Messina & Messina (dalam Singgih D. Gunarsa, 2009), menyatakan bahwa pengendalian diri atau self-control, adalah seperangkat tingkah laku yang berfokus pada keberhasilan mengubah diri pribadi, keberhasilan menangkal peng-rusakan diri (self-destructive), perasaan mampu pada diri sendiri, perasaan mandiri (autonomy), atau bebas dari pengaruh orang lain, kebebasan menentukan tujuan, kemampuan untuk memisahkan perasaan dan pikiran rasional, serta seperangkat tingkah laku yang terfokus pada tanggung jawab atas diri pribadi (Rachdianti,2011:19).

Berdasarkan beberapa pengertian dari para Ahli dapat disimpulkan bahwa Pengendalian diri (Self Control) adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya secara sadar agar menghasilkan perilaku yang tidak merugikan orang lain, sehingga sesuai dengan norma sosial dan dapat diterima oleh lingkungannya.

Ada beberapa aspek utama untuk mengendalikan perilaku seseorang (1)Kemampuan mengontrol perilaku (2)Kemampuan mengontrol stimulus (3) Kemampuan mengantisipasi suatu peristiwa atau kejadian (4) Kemampuan menafsirkan peristiwa atau kejadian  (5) Kemampuan mengambil keputusan. Jika salah satu dari  aspek itu hilang, maka akan berakibat pada berkurangnya pengendalian diri. 

Setiap orang pasti pernah merasakan dimana ia tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Pengendalian Diri (self control) atau biasa disebut kendali diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya. Selain itu, juga kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain, dan menutupi perasaannya (dalam Ghufron dan risnawita, 2010).

Tuhan telah menciptakan manusia dengan membekali berbagai potensi yang dimiliki. Namun terkadang potensi tersebut tidak diketahui ataupun disadari sehingga kurang dipahami dan dimanfaatkan. Manusia sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan yang lainnya harus memanfaatkan potensi yang dimilikinya sehingga dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan baik. Manusia tentu dalam proses pendewasaan melewati tahap demi tahap dengan berbagai hal yang mempengaruhinya seperti lingkungan, teman bergaul mulai dari keluarga, saudara, teman dan orang lain. Berinteraksi dengan yang lainnya membutuhkan sikap saling menghargai, menghormati. Sikap dan perilaku paling mempengaruhi adalah sikap pengandalian diri, sikap ini memiliki peran yang sangat penting karena kualitas hubungan sosial yang ada untuk memperoleh keberhasilan, kemajuan dan kebahagiaan. 

Apabila seseorang tidak bisa mengendalikan dirinya akan berdampak kurang baik yang dirasakan yaitu akan membuat tubuh kita lelah, mudah frustasi, stres, tidak menyukai diri sendiri, dijauhi orang lain, sampai membuat kita selalu menyalahkan keadaan.

Masa remaja merupakan masa untuk mencari jati diri. Masa dimana perkembangan emosi mengalami perubahan yang drastis. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya lingkungan, komunikasi dengan orang tua, dan interaksi dengan teman sebaya. Orang tua perlu memahami perubahan emosi dalam diri anak mereka ketika mulai menginjak usia remaja, cara berinteraksi, menanggapi pembicaraan orang lain, dan memiliki peran besar dalam mengembangkan emosinya ke arah positif supaya bisa membantu anak dalam mengendalikan diri. Berikut cara untuk mengendalikan diri: (1) Menahan amarah serta mengendalikan diri (2) Mengontrol tingkat kesadaran diri (4) Melakukan Aktivitas yang Disukai Guna Mengalihkan Pikiran (5)Mengubah Sudut Pandang (6)Mampu Saling Memaafkan.

Sangat wajar seseorang tidak bisa mengendalikan diri. Namun, jangan sampai dampak negatif yang ditimbulkan terus menerus terjadi karena dapat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain. Belajar untuk lebih mengelola dan mengendalikan diri yang muncul. Jika seseorang dapat mengendalikan diri  dengan baik, maka hidup akan menjadi tenang dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Oleh : Lu’ Lu’ Unnisa, S.Pd. (Guru SMK Negeri 1 Alian)

Copyright © 2021 - 2024 SMKN 1 ALIAN